Kita melangkah susuri hutan berdua
Melarikan diri dari penatnya kota
Sang senja mengintip dari balik dedaunan
Tersipu malu sebab kau lebih elok darinya
Tak terasa temaram menggerayangi letih
Desiran angin menggoda kita agar berhenti
Api menari di antara binar matamu
Seolah memberanikanku untuk menyatakan
Di bawah bintang, kita merebah
Saling berpandangan dan tersipu malu
Aku tak bisa, merangkai kata
Namun kau se akan membaca hatiku
Yang ingin jadi kompasmu
Ketika kau hilang arah
Yang ingin jadi sentermu
Menuntunmu dalam gelap
Yang ingin jadi tendamu
Melindungi mu dari badai
Lalu kunyalakan api unggun untuk hangatkan, jiwamu…