Siang itu surya membelai bumi
Ku terima sebuah undangan
Ku buka dan ku baca
Sampul berwarna merah
Ada namamu
Berlinang air mata...
(kasih aku tahu kau berat menerima kenyataan ini)
(Tapi demi adat dan kedua orang tuaku)
(aku harus patuh pada mereka)
(Dan dijodohkan dengan gadis lain)
(walau kita tahu, sekarang bukan jaman Siti Nurbaya)
(Tapi aku tak mau dikatakan, anak yang tidak berbakti)
(percayalah.aku mencintaimu)
Ku relakan melepas dirimu
Walau sakit aku harus terima
Mungkin sudah nasib
Aku gadis yang malang
Ditinggal kekasih
Kini sendiri lagi...
Ku harap kau bahagia
Dengan gadis pilihan orangtuamu
Biarlah ku mengalah
Demi keutuhan engkau dan dia
Walau hati ini luka
(hati ini luka.hati ini luka)
Sendiri lagi... sendiri lagi
Tanpa dirimu disisiku
Sendiri lagi... sendiri lagi
Ku coba untuk melupakanmu
Sudah suratan harus begini
Oh Tuhan tabahkanlah hati ini
Ku harap kau bahagia
Dengan gadis pilihan orang tuamu
Biarlah ku mengalah
Demi keutuhan engkau dan dia
Walau hati ini luka
(hati ini luka.hati ini luka)
Sendiri lagi.
(sendiri lagi)
Sendiri lagi
(sendiri lagi)
Tanpa dirimu disisiku
Sendiri lagi
(sendiri.lagi)
Sendiri lagi
(sendiri lagi)
Ku coba untuk melupakanmu
Sudah suratan harus begini
Oh Tuhan.tabahkanlah hati ini
Sendiri lagi... sendiri lagi...
Tanpa dirimu disisiku
Sendiri lagi... sendiri lagi...
Ku coba untuk melupakanmu
Sendiri lagi... sendiri lagi...
Tanpa dirimu disisiku
Sendiri lagi... sendiri lagi...
Ku coba untuk melupakanmu
Sendiri lagi... sendiri lagi.
Tanpa dirimu disisiku.