kau putar sekali lagi champs elyses
lidah kita bertaut ala france
langit sungguh jingga itu sore
dan kau masih milikku
kita tak pernah suka air mata
berangkatlah sendiri ke djuanda
tiap kali langit meremang jingga
aku kan merindukanmu
ah. kau puan kelana
mengapa musti kesana
jauh-jauh puan kembara
sedang dunia punya luka yang sama
mari puan kelana jangan
tinggalkan hamba
toh hujan sama menakjubkannya
di paris atau di tiap sudut surabaya
rene decartes molliere dan maupassant
kau penuhi kepalaku yang kosong
dan perancis membuat kita sombong
saat kau masih milikku
kita tetap membenci air mata
tiada kabar tiada berita
meski senja tak slalu tampak jingga
aku terus merindukanmu
ah. kau puan kelana
mengapa musti kesana
jauh-jauh puan kembara
sedang dunia punya luka yang sama
mari puan kelana
jangan tinggalkan hamba
toh anggur sama memabukkannya
entah merlot entah cap orang tua
aih. puan kelana
kenapa musti kesana
paris pun penuh marabahaya dan duka nestapa
seperti surabaya